Sejarah

Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura yang sampai saat ini menyelenggarakan tugas pengembangan pembagunan Pendidikan di daerah Maluku, merupakan institusi pendidikan tinggi yang telah mengalami proses petumbuhan dan perkembangannya sesuai perubahan maupun penetapan regulasi seiring kebijakan pemerintah pusat. Mulai dari proses pendiriannya sampai saat ini, program studi pendidikan sejarah masih menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran kepada mahasiswa strata 1 (S1). Berdasarkan latar belakang sejarah berdirinya tidak terlepas dari peristiwa yang melanda Propinsi Malaku yaitu pergolakan akibat meluasnya Gerakan kelompok separatis Republik Maluku Selatan atau disingkat RMS yang diproklamirkan pada 25 April 1950 dalam bentuk suatu protes untuk lepas dari Negara Republik Indonesia Serikat dan dianggap sebagai kegagalan Muktamar Denpasar. Untuk mencegah meluasnya gerakan separatis RMS dalam menanamkan sikap anti patinya terhadap negara Indonesia, maka pemerintah pusat mulai mendirukan perguruan tinggi di daerah Maluku yang bertajuk bumi rempah-rempah tersebut. Kebijakan pemerintah pusat untuk merealisasikan pendirian Universitas di propinsi Malaku dimulai pada masa kepemimpinan Gubernur Maluku ke 3 (tiga) bapak Mohamad Padang. Ia berhasil menggagas pendirian pendidikan tinggi di Maluku yang dibuktikan bersama para tokoh Maluku lainnya yang diawali dengan mendirikan sebuah “Yayasan Perguruan Tinggi Maluku” yang dibentuk pada tanggal 20 Juli 1955.

Seiring waktu situasi politik dan keamanan daerah Maluku tidak kondusif akibat berkecamuknya kelompok Republik Maluku Selatan yang mengakibatkan Yayasan Perguruan Tinggi Maluku tidak bisa melakukan proes perkuliahan maupun pembinaan terhadap para Mahasiswa secara baik. Enam Tahun kemudian yaitu tepatnya pada 3 November 1961, yayasan Perguruan Tinggi Maluku diubah namanya menjadi Yayasan Perguruan Tinggi Maluku dan Irian Barat dan dipimpin oleh dr. M. Haulussy. Yayasan ini dibentuk atas prakarsa beberapa tokoh dan pemuka masyarakat antara lain: (1). Cor Loppies, (2) E.U. Pupella, (3) F.M. Pupella, (4) H. Hamid Bin Hamid, (5) Tomas Sahertian, (6) Ais Kainama, (7) H.J.K. Corputy (8) D. Tahitu, (9) Mohamad Syah Kamarullah, (10) Z. M. Sitanala, (11) M. H. de Queljoe, (12) Abdul Basir Latukonsina, dan (12) D. Renyaan. Beberapa tokoh dari   Bapak Cornelius Loppies. Tokoh-tokoh ini, di lingkungan akademisi Universitas Pattimura, dipandang sebagai salah satu the founding fathers. Yayasan Perguruan Tinggi Maluku dan Irian Barat merupakan cikal bakal berdirinya lembaga Universitas Pattimura saat ini. Pada 10 September 1961, Yayasan  Perguruan Tinggi Maluku dan Irian Barat membuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan nama FKIP Yayasan Perguruan Tinggi Maluku. Satu tahun kemudian yaitu pada 1 Agustus 1962 ditanda tanganinya SK pendirian Program Studi sejarah Oleh Bambang Soehendro. Pertama kali lembaga ini didirikan, ada 3 jurusan dibentuk yaitu :

  • Jurusan Sejarah
  • Jurusan Ekonomi
  • Jurusan Bahasa Inggris

Selanjutnya pada bulan Agustus 1962 dengan surat keputusan menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pendidikan PTIP No: 9/62 tanggal 8 Agustus 1962, yayasan Perguruan Tinggi Maluku dan Irian Barat diresmikan menjadi Universitas negeri. Kemudian dengan Surat Keputusan, presiden RI No. 66 tahun 1963 oleh Presiden Soekarno, Universitas negeri tersebut diberi nama Universitas Pattimura. Pada bulan September tahun 1961, Yayasan Perguruan Tinggi Maluku membuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan nama ”FKIP Yayasan Perguruan Tinggi Maluku” dengan tiga jurusan masing-masing : Jurusan Sejarah, Jurusan Ekonomi dan Jurusan Bahasa Inggris.  Ketua Jurusan Sejarah dijabat oleh Bapak I. A. Diaz. Pada tanggal 3 Nopember 1961 Yayasan Perguruan Tinggi Maluku diubah namanya menjadi ”Yayasan Perguruan Tinggi Maluku dan Irian Barat”.  Dengan demikian FKIP Yayasan Perguruan Tinggi Maluku berubah namanya menjadi FKIP Yayasan Perguruan Tinggi Maluku dan Irian Barat. Perkembangan selanjtnya pada 1 Agustus 1962 ditanda tanganinya SK pendirian Program Studi Pendidikan Sejarah oleh Bambang Soehendro. Berdasarkan SK Dirjen DIKTI No.238/DIKTI/KEP/1996 pada tanggal 11 Juli 1996, tentang ijin operasional program studi pendidikan sejarah, selanjutnya pada tanggal 31 Agustus 2007 DIKTI mengeluarkan SK izin operasional nomor: DIRJEN DIKTI No. 116/DIKTI/KEP/2007. Pada tahun 2010 kembali prodi sejarah diakreditasi oleh BAN-PT dengan Nomor SK: 023/BAN-PT/AK-XIII/S1/X2010 dengan nilai akreditasi B. Program studi pendidikan sejarah telah memiliki Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, dan strategi yang jelas sesuai. Program Studi pendidikan sejarah pada bulan Oktober 2015 baru saja kembali di akreditasi oleh BAN-PT dengan memiliki nilai yang cukup memuaskan dibanding pada tahun 2010 yakni dengan nilai 432 dan memiliki bobot B berdasarkan keputusan BAN-PT No.1133/SK/BAN-PT/Akred/S/X/2015 dan berlaku sampai dengan Oktober 2020.  Pada tahun 2020  Badan Akreditasi Perguruan Tinngi berdasarkan keputusan BAN-PT nomor. 6896/SK/BAN-PT/AK-PPJ/SXI/2020, menyatakan bahwa Progam Studi Pendidikan Sejarah pada Program Sarjana Universitas Pattimura Kota Ambon memenuhi syarat peringkat: AKREDITASI B dan berlaku sejak 1 November 2020 sampai dengan 1 November 2025.

Pada bulan September tahun 1961, Yayasan Perguruan Tinggi Maluku membuka Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan nama ”FKIP Yayasan Perguruan Tinggi Maluku” dengan tiga jurusan masing-masing: Jurusan Sejarah, Jurusan Ekonomi dan Jurusan Bahasa Inggris.  Ketua Jurusan Sejarah dijabat oleh Bapak I. A. Diaz.  Pada tanggal 3 Nopember 1961 Yayasan Perguruan Tinggi Maluku diubah namanya menjadi ”Yayasan Perguruan Tinggi Maluku dan Irian Barat”.  Dengan demikian FKIP Yayasan Perguruan Tinggi Maluku berubah namanya pula menjadi FKIP Yayasan Perguruan Tinggi Maluku dan Irian Barat.

Pada tanggal 1 Agustus 1962 dengan Surat Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 99/62 tanggal 8 Agustus 1962, Yayasan Perguruan Tinggi Maluku-Irian Barat diresmikan menjadi Universitas Negeri dengan nama: ”Universitas Pattimura”. Dengan demikian FKIP yang semula bernaung di bawah nama Yayasan Perguruan Tinggi Maluku–Irian Barat, secara resmi menjadi FKIP Universitas Pattimura, dengan empat jurusan yaitu: Jurusan Sejarah, Jurusan Ekonomi, Jurusan Bahasa Inggris dan Jurusan Ilmu Bumi (Geografi).  Ketua Jurusan Sejarah tetap dijabat oleh Bapak I. A. Diaz.  Sebagai tenaga pengajar (dosen), Bapak I. A. Diaz dibantu oleh para guru sejarah dari SMA Negeri I dan SMA Negeri II Ambon antara lain: Bapak Sudibyo dan Bapak  J. A. Pattikayhatu, BA.

Pada bulan Agustus 1964, FKIP Universitas Pattimura diintegrasikan kedalam IKIP Jakarta, sehingga berubah nama menjadi ”IKIP Jakarta Cabang Ambon”.Dengan adanya perobahan ini, maka terjadi pula perobahan dalam struktur pimpinan menjadi : Dekan Koordinator dan para Pembantu Dekan Koordinator. IKIP Jakarta Cabang Ambon terdiri dari empat Fakultas, yang masing-masing dipimpin oleh seorang Dekan Muda.  Selanjutnya pada Fakultas terdiri dari jurusan-jurusan yang diketahui oleh Ketua Jurusan.  Keempat Fakultas dengan masing-masing jurusan itu adalah :

  1. Fakultas Keguruan Ilmu Sosial, dengan empat jurusan.
  2. Fakultas Keguruan Sastra Seni, dengan tiga jurusan.
  3. Fakultas Keguruan Ilmu Eksata, dengan dua jurusan.
  4. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, dengan empat jurusan.

Jurusan Sejarah berada pada Fakultas Keguruan Ilmu Sosial, dengan Ketua Jurusan yang dijabat oleh Bpk. I. O. Nanulaitta (Kepala Kantor P dan K Propinsi Maluku, seorang pakar sejarah).  Para Dosen adalah Guru Sejarah dari kedua SMA Negeri dan yang lainnya. Pada tanggal 1 Januari 1968, dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Perguruan Tinggi Nomor 16/1967 tanggal 16 September 1969, IKIP Jakarta Cabang Ambon, diintegrasikan kembali kedalam Universitas Pattimura.  Pada tahun 1969, berdasarkan Surat Keputusan Presidium Universitas Pattimura Nomor 11 Tahun 1969 tanggal 6 Juni 1969, eks IKIP Jakarta Cabang Ambon, dipecah menjadi dua Fakultas yaitu: Fakultas Keguruan dan Fakultas Ilmu Pendidikan, sejak itu kedua Fakultas masing-masing mempunyai struktur organisasi sendiri.  Fakultas Keguruan Universitas Pattimura terdiri dari Dekan dan dibantu oleh tiga orang Pembantu Dekan, dan Ketua-Ketua Jurusan dari sembilan jurusan diantaranya Jurusan Sejarah sebagai salah satu jurusan perintis pendirian FKIP.

Pada tanggal 27 Desember 1984, secara resmi Fakultas Keguruan dan Fakultas Ilmu Pendidikan dilebur menjadi satu Fakultas yang sekarang kita kenal dengan nama ”Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura” yang selanjutnya dikenal dengan sebutan ”FKIP-UNPATTI”. Bagi penataan struktur organisasi FKIP landasan hukumnya telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R. I Nomor 0174/1983 yang khusus tentang penataan jurusan-jurusan. Dijelaskan bahwa Jurusan adalah unsur Pelaksana Akademik yang melaksanakan pendidikan akademik dan/atau professional dalam sebagian atau satu cabang ilmu pengetahuan tertentu. Sedangkan Program Studi adalah unsur Penyelenggara Pendidikan yang melaksanakan Program Studi.

Pada FKIP-Unpatti terdapat Jurusan dan Program Studi sebagai berikut :

  1. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, dengan empat Program Studi antara lain Pendidikan Sejarah.
  2. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, dengan tiga Program Studi.
  3. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), dengan empat Program Studi.
  4. Jurusan Ilmu Pendidikan, dengan lima Program Studi.

Pada permulaan pembukaannya pada tahun 1961, Jurusan Sejarah FKIP melaksanakan perkuliahan pada tingkat Sarjana Muda (BA).  Pada tahun 1979 terjadi perubahan kebijakan Pendidikan Tinggi yang meniadakan program studi Sarjana Muda, maka pada tahun itu juga Program Studi Pendidikan Sejarah mengubah kurikulumnya dan melaksanakan program studi tingkat Sarjana (Strata Satu).  Ini dimungkinkan karena pada saat itu telah tersedia tenaga pengajar yang memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan. Dengan demikian usia Program Studi Pendidikan Sejarah untuk tingkat Sarjana (Strata Satu) telah cukup mapan dengan usia yang sudah cukup mapan itu, Program Studi Pendidikan Sejarah tidak saja telah menghasilkan cukup banyak Sarjana (S1) tetapi juga secara bertahap telah meningkatkan kualitas maupun kuantitas dari tenaga pengajarnya.  Dewasa ini saja Program Studi Pendidikan Sejarah telah memiliki 8 orang Dosen berkualifikasi Magister di bidang Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah, serta 3 orang Guru Besar.

Sejak pendiriannya pada tahun 1961 sampai dewasa ini, Jurusan Sejarah/ Program Studi Pendidikan Sejarah dipimpin para Ketua Jurusan/Program Studi dengan masa jabatannya yang dapat dicatat pada tabel berikut ini:

NoNamaMasa JabatanJabatan
1.Bpk. I. A. Diaz1961 – 1965Ketua Jurusan
2.Bpk. I. O. Nanulaitta1965 – 1970Ketua Jurusan
3.Drs. J. A. Pattikayhatu1970 – 1973Ketua Jurusan
4.Drs. T. J. A. Uneputty1973 – 1976Ketua Jurusan
5.Drs. Mus Huliselan1976 – 1979Ketua Jurusan
6.Dra. M. Pattiselanno1979 – 1982Ketua Jurusan
7.Dra. F. Apituley1982 – 1989Ketua Program Studi
8.Dra. E. Samallo1989 – 1992Ketua Program Studi
9.Dra. J. Syaranamual1992 – 1995Ketua Program Studi
10.Drs. S. H. Mailissa1995 – 1998Ketua Program Studi
11.Drs. A. Batkunde1998 – 2000Ketua Program Studi
12.Dra. J. Syaranamual2000 – 2003Pjb. Ketua Program Studi
13.Dra. E. Binnendyk, M. Pd2003 – 2007Ketua Program Studi
14.B. D. S. Hetharion, M. Pd2007- 2011Ketua Program Studi
15.Nur Aida Kubangun, M. Pd2011- 2016Ketua Program Studi
16.Johan Pattiasina, S.Pd., MA2016-2020Ketua Program Studi
17Dr. Sem Touwe M.Pd2020-2024Ketua Program Studi